Setelah
Euro-dollar dan Dollar-yen, Sterling-dollar atau GBP/USD ;
adalah pasangan mata
uang ketiga terbesar volume perdagangannya di pasar forex dunia.
Sering disebut
dengan ‘cable’ atau ‘sterling’, GBP/USD pernah menjadi pasangan mata uang
favorit para day trader dan scalper disamping GBP/JPY karena volatilitas dan
trading range-nya yang tinggi.
GBP/USD
Sejauh ini pasangan mata uang GBP/USD masih dianggap cukup volatile oleh para
trader walaupun trading range-nya masih dibawah pasangan cross GBP/JPY.
Walaupun GBP/JPY adalah ladang subur bagi scalper yang berpengalaman, tetapi
rata-rata mereka berangkat dari pengalaman scalping pada GBP/USD.
Ciri yang unik dari pasangan mata uang Sterling-dollar ini adalah mudahnya
terjadi breakout (menembus level support/resistance) dan acapkali terjadi
pembalikan arah (reversal) secara dramatis.
Sering juga terjadi pergerakan
searah hingga ratusan pip secara terus menerus. Hal ini membuat GBP/USD cocok
untuk ditradingkan dalam semua time frame. Namun karena breakout dan reversal
sangat krusial dan menjadi ciri khas GBP/USD, para trader sering berpesan agar
jangan lupa untuk selalu menggunakan stop loss ketika trading GBP/USD karena
dimasa lalu pasangan mata uang ini sudah banyak menelan korban.
Meskipun persentasi terbesar dari total volume perdagangan forex dunia berada
di London, tetapi volume perdagangan Pound sterling bukan yang terbesar di
dunia, dan walaupun Inggris adalah anggota Uni Eropa tetapi memilih untuk tidak
ikut serta mengadopsi mata uang tunggal zona Eropa (Euro) sebagai mata uang
resmi di Kerajaan Inggris.
Dalam sejarahnya, Pound Sterling pernah mencapai nilai
tertinggi 2.44 per US dollar pada tahun 1980 dan 2.11 pada 2007.
Setelah
mata uang Euro mulai diperkenalkan dan kemudian diperdagangkan, bank sentral
Inggris (Bank of England) selalu berusaha membawa nilai tukar GBP/USD serendah
mungkin dengan memotong tingkat suku bunganya. Data terakhir (September 2012)
menunjukkan tingkat suku bunga 0.5% per tahun yang berlaku sejak Oktober 2009.
Para analis mengatakan bahwa krisis utang yang berkepanjangan di zona Eropa
akan ikut menyeret Inggris mengingat beberapa partner dagang utamanya adalah
negara-negara dalam zona Eropa yaitu Jerman, Perancis, Irlandia dan Belanda.
Jika ini benar nilai mata uang Pound akan mengalami tekanan terhadap US dollar
GBP/USD
sangat aktif diperdagangkan mulai dari jam buka pasar London hingga pertengahan
sesi New York (sekitar jam 3 AM sampai 10 AM EST atau jam 15 sampai jam 22
WIB).
Profil GBP/USD
- Sangat volatile dan menjadi salah satu pasangan mata uang favorit para trader
dan
spekulan.
- Sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga. Trader selalu mencermati laju
inflasi Inggris
yang merupakan salah satu faktor utama Bank of England (BoE) dalam
menentukan tingkat
suku bunga Pound Sterling.
- Pergerakan harga rata-rata per hari: sekitar 130 pip.
- Karena volatilitasnya yang cukup tinggi, GBP/USD cocok untuk ditradingkan
pada semua time
frame. Scalper trader sering bermain dalam time frame 5 menit dan 1
menit untuk pasangan
mata uang ini.
Apa saja yang menggerakkan nilai GBP/USD?
- Perubahan tingkat suku bunga GBP yang dirilis oleh Bank of England (BoE) dan
perubahan tingkat suku bunga US dollar dari The Fed.
- Data perekonomian Amerika Serikat, terutama yang mengenai inflasi, tenaga
kerja dan pertumbuhan. Indikator tentang pemulihan (recovery) perekonomian
Amerika Serikat saat ini perlu dicermati karena persepsi para pelaku pasar
bahwa ada ketidak pastian terhadap recovery ekonomi menjelang pemilihan
presiden di Amerika Serikat. Jika terjadi perubahan yang mengejutkan atau
diluar prediksi dan harapan para pelaku pasar, akan sangat berdampak pada
GBP/USD.
- Pertumbuhan pasar perumahan di Inggris. Data ini selalu menjadi acuan utama
bagi Bank of England (BoE) untuk mengukur besarnya laju inflasi di Inggris.
Pasar perumahan yang makin berkembang akan berdampak pada kenaikan laju inflasi
di Inggris. BoE akan mengambil langkah kebijakan moneter (menaikkan atau
menurunkan tingkat suku bunga) setelah mengadakan dengar pendapat dengan
parlemen (Inflation Report Hearings).
Rilis data fundamental yang perlu diperhatikan dalam trading
GBP/USD;
Data-data fundamental yang akan berdampak langsung dan harus dicermati saat
kita trading GBP/USD adalah:
- FOMC statement atau
pengumuman tingkat suku bunga Amerika Serikat. Jika The Fed menaikkan suku
bunga US dollar akan menguat dan sebaliknya.
- Data Non Farm Payrolls Amerika Serikat, yang
merilis jumlah tenaga kerja baru diluar bidang kerja pertanian dan dirilis
setiap bulan dihari Jum’at minggu pertama. Jika rilis aktual lebih besar dari
prediksi (forecast), biasanya US dollar akan menguat dan sebaliknya.
- FOMC meeting minutes: laporan hasil pertemuan
para anggota FOMC yang memberi gambaran tentang tingkat suku bunga The Fed yang
akan datang. Jika tingkat suku bunga diramalkan akan naik, US dollar akan menguat
dan sebaliknya.
- Official bank rate: pengumuman perubahan
tingkat suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank of England melalui Monetary
Policy Committee (MPC). Data yang dijadwalkan dirilis tiap bulan ini selalu
ditunggu para trader GBP. Jika memang terjadi perubahan tingkat suku bunga,
GBP/USD bisa bergerak dengan dahsyat.
- MPC meeting minutes: anggota-anggota
Monetary Policy Committee (MPC) selalu mengadakan pertemuan dua minggu setelah
pengumuman tingkat suku bunga untuk voting dalam menentukan tingkat suku bunga
pada bulan yang akan datang. Jika hasilnya lebih banyak pada yang mengusulkan
kenaikan suku bunga, GBP akan menguat.
- UK housing prices atau House Price Index (HPI): index tingkat harga
perumahan di Inggris, sebagai indikator laju inflasi. Jika tingkat harga
rata-ratanya lebih besar dari data sebelumnya kemungkinan besar laju inflasi
akan meningkat dan mendorong BoE untuk mempertimbangkan perubahan tingkat suku
bunga.
- Claimant count change: data perubahan jumlah
klaim pengangguran. Makin besar tingkat pengangguran akan memperburuk keadaan
perekonomian. Data ini dirilis tiap bulan, dan jika hasil rilis lebih kecil
dari prediksi maka akan berdampak positif bagi GBP.
Selain
data-data diatas, isi pidato dari gubernur bank sentral Inggris (BoE) sangat
menjadi perhatian para trader dan spekulan. Sering kali terjadi fluktuasi
GBP/USD yang cukup besar ketika pidato sedang berlangsung. Jika para pelaku
pasar memprediksi bakal ada kenaikan tingkat suku bunga, maka GBP/USD bisa
membumbung tinggi seusai pidato gubernur BoE.
Sumber : actionforex.com
forexfactory.com
Setelah menghabiskan sedikit
waktu di market, Anda akan menjadi paham jika harga terkonsolidasi setelah
adanya trend. Namun, untuk mengetahui kapan trend bisa berlanjut, adalah satu
hal yang sulit dijawab. Meski tidak mustahil untuk memprediksinya. Inilah yang
menjadi topfik pembelajaran untuk selanjutnya .
Untuk memprediksi keberlanjutan trend Anda dapat
menggunakan berbagai Pola sebagai pendeteksi. Pola yang terdiri
dari beberapa langkah berbeda yang dapat membantu Anda melihat zona potensi
pembalikan, sehingga Anda dapat mengetahui pergerakan trend secara keseluruhan.
Dunia Perdagangan berjangka (Trading) adalah dunia yang sangat kompleks maka tidak heran hanya segelintir orang
saja yang mampu menikmati keuntungan dari bisnis ini. Di Trader Community Bali kami berkomitmen untuk Menjadi pioner dalam mengenalkan dunia Perdagangan Berjangka, Pengalaman dan tutorial yang bisa membantu Anda dalam menjelajahi dunia ini di dalam materi pembelajaran nantinya.
Catatan Penting :